Emile Durkheim (1859-1917), Profesor Sosiologi Pertama dari Universitas Paris, mengambil pendekatan kolektivitis terhadap pemahaman mengenai masyarakat yang melibatkan berbagai bentuk solidaritas.
Solidaritas dalam berbagai lapisan masyarakat bekerja seperti "perekat sosial", dalam hal ini dapat berupa, nilai, adat istiadat dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota masyarakat dalam ikatan kolektif.
Ada bentuk yang disebut solidaritas mekanis, dimana individu yang diikat dalam suatu bentuk solidaritas memiliki "kesadaran kolektif" yang sama dan kuat. Karena itu individualitas tidak berkembang karena dilumpuhkan dengan tekanan besar untuk menerima konformitas. Contoh masyarakat yang memiliki solidaritas ini adalah masyarakat pra-industri dan masyarakat pedesaan.
Sementara itu ketika masyarakat semakin kompleks melalui pembagian kerja, solidaritas mekanik runtuh digantikan dengan solidaritas organik. Ketika terjadi pembagian kerja maka akan timbul spesialisasi yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan antar individu. Hal ini juga menggairahkan individu untuk meningkatkan kemampuannya secara individual sehingga "kesadaran koletif" semakin redup kekuatannya. Dan solidaritas ini ada pada masyarakat Industri.
Maka itu Durkheim mengusulkan perlunya suatu konsensus intelektual dan moral untuk keteraturan sosial yang bersifat harmonis dan integratif.
Pustaka :
Sosiologi. Richard Osborne & Borin van Loon. Scientific Press. 2005.
Mudah2an ada manfaatnya
Sunday
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tolong beritahu contoh2 dari soldaritas mekanis dan organik dong... agar semua orang bisa mengerti apa sih itu soldaritas mekanis,organik
ReplyDeletecontoh solidaritas organik : dalam serikat kerja
ReplyDeletekalau solidaritas mekanik seperti dalam suku badui yang tidak memiliki pembagian kerja
makasih banget, bermanfaat sekali!!! :)
ReplyDeleteSMOGA PEM.TTP MLANJTKAN PENDIDIKAN SMPAI KIAMATTT
ReplyDelete