(I) Konsep Kemiskinan
Ada 3 konsep kemiskinan yang sering dibandingkan oleh para ahli :
(1) Konsep Kemiskinan Absolut
Konsep ini menetapkan bahwa kemiskinan ditetapkan berdasarkan suatu tingkat batas kondisi ekonomi tertentu yaitu dimana suatu ukuran dibawah tingkat batas kondisi ekonomi tertentu itu, orang tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup layak secara minimal. Tingkat batas kondisi ekonomi tertentu itu disebut sebagai garis kemiskinan.
(2) Konsep Kemiskinan Relatif
Di konsep ini tidak dikenal ukuran garis kemiskinan. Menurut konsep ini kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah; yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan (Suparlan, 1984)
Kalangan yang merujuk pada konsep ini biasanya menetapkan kelompok miskin berada di posisi 5-7% terbawah dari skala pendapatan dalam suatu masyarakat.
(3) Konsep Kemiskinan Nilai Budaya
Menurut penganut pendekatan Nilai Budaya, kemiskinan tidak hanya dikaitkan dengan beberapa banyak sumber ekonomi yang dimiliki seseorang tetapi juga melihat kenapa seseorang gagal mencapai tingkat ekonomi yang lebih tinggi. Melalui pendekatan ini dapat diidentifikasikan orang-orang yang sudah turun menurun mengalami kemiskinan.
(II) Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Salah satu konsep kemiskinan yang digunakan di Indonesia adalah konsep "Kemiskinan Absolut", yaitu dengan menghitung apa yang disebut sebagai "Garis Kemiskinan (GK)", yang dihitung oleh Biro Pusat Statistik (BPS) setiap tahunnya (per Bulan Maret) dan diumumkan setiap awal bulan September pada tahun tersebut.
GK terdiri dari dua komponen, yaitu : (1) Garis Kemiskinan Makanan (GKM) - misalnya konsumsi beras, sayuran dan makanan lainya (kl 2100 kalori per hari) serta (2) Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) - misalnya : perumahan, sandang, pendidikan, transportasi dan kesehatan. Biasanya kontribusi GKM lebih besar dibandingkan dengan GKBM (per Maret 2006 kontribusi GKM kl 75% terhadap GK)
Untuk garis kemiskinan per Bulan Maret 2008 adalah Rp. 186.636,- per kapita per bulan. Artinya setiap keluarga yang terdiri dari 4 orang anggota keluarga memiliki tingkat garis kemiskinan sekitar Rp. 730.000,- per bulan. Sedangkan kriterianya adalah sebagai berikut :
(a) Miskin < GK
(b) Hampir Miskin 1,00-1,25 GK
(c) Hampir Tidak Miskin 1,25-1,50 GK
(d) Tidak Miskin > 1,50 GK
Pada Bulan Maret 2008 tercatat sebesar 34,96 juta jiwa atau 15,42 % dari jumlah penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan dan 63,47 % dari penduduk miskin atau sejumlah 22 juta jiwa lebih berada di daerah perdesaan.
Pustaka :
(1) Masalah-masalah Sosial. Paulus Tangdilintin, dkk. 2007
(2) http://www.bps.go.id/releases/files/kemiskinan-01sep06.pdf
(3) http://www.suarapembaruan.com/News/2008/09/20/Utama/ut02.htm
(4) http://www.ppk.or.id/content.asp?id=1224&mid=126
Semoga Bermanfaat.
Sunday
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment